Sebagai seorang ustad dan juga guru madrasah ibtidaiyah harusnya menjadi teladan dan memberikan contoh yang baik kepada para muridnya. Namun, tampaknya hal tersebut tak berlaku bagi seorang pria berinisial SA, berumur 27 tahun asal Sumenep.
SA ini kedapatan berhubungan inti dnegan HA (25) yang mana merupkaan kekasihnya. Warga desa Gapurana, Sumenep, ini diduga melakukan hubungan badan dengan HA yang mana merupakan warga Desa Talango. Kronoliganya bermula pada saat hari Sabtu (23/7/2016) kemarin SA bertemu dengan HA karena tak kuat menahan rindu.
Pada saat pkul 18.30 WIB pun mereka bertemu di jalan PUD Desa gapurana dan kemudian HA in idiajak di tempat sepi, di dekat kuburan Dusun Saroan Laok. Kemudian, SA pun mengajak HA berhubungan intim dan setelah mereka bercinta kemudian meinggalkan lokasi.
Usai pulang, HA pun mengalami pendarahan dan setelah itu dilarikan ke rumah sakit. Dari situlah diketahui oleh pihak keluarga namun urusan ini tak sampai ke kepolisian karena SA mau bertanggung jawab akibat perbuatannya yang telah memerawani HA ini. (Rini Masriyah – Harianindo.com)
Sumber : http://www.harianindo.com
Another Version :
PUNYA calon mantu guru agama, yakinlah Pak Kamim, 50, bahwa putrinya takkan salah pilih. Fajrul, 27, pasti alim dan saleh. Nggak tahunya, Fitri, 25, dipacari baru 6 bulan, pulang-pulang mengalami pendarahan. Katanya baru saja digauli Fajrul di dekat kuburan. Pak Kamim lapor polisi, tapi kemudian berdamai.
Kawinilah lelaki atau perempuan karena agamanya, begitu hadits nabi menggariskan. Tapi di era gombalisasi sekarang ini, orang beragama godaan setannya makin banyak, setannya makin militan. Maka meski beragama dan menjalankan segala syariatnya, banyak pula yang dengan sengaja melanggar hukum-hukum agama tersebut.
Pak Kamim orang Talango, Sumenep, tak mempercayai fenomena seperti itu. Di matanya, orang yang beragama mesti alim, waladun solihun (anak saleh), fiil (kelakuan)-nya pasti terukur. Maka ketika dengar kabar Fitri anak gadisnya pacaran dengan guru madrasah ibtidaiyah (MI) di Sumenep, langsung saja setuju. “Baik di awalnya, pasti baik pula di akhirnya nanti,” begitu kata Pak Kamim menyemangati putrinya.
Fajrul sendiri memang sosok anak muda yang santun, tidak permah gebrak meja, maka cocok nyalon gubernur DKI. Tapi Fajrul yang satu ini tak pernah berpikir macem-macem. Boro-boro nyalon kepala daerah, jadi guru MI saja statusnya masih honorer, belum digaji tetap. Honor yang diterima sangat tergantung dengan berapa kali dia mengajar dalam seminggunya.
Dari sela-sela kesibukan mengajar Fajrul kenalan dengan Fitri, anak gadis Pak Kamim. Rupanya sama-sama cocok, sehingga Fitri tak keberatan nantinya Fajrul jadi bapaknya anak-anak. Beberapa bulan kenal langsung diperkenalkan kepada orangtuanya. Wah, Pak Kamim sangat senang dengan penampilan Fajrul. Anaknya santun, datang menyapa dengan asalamu’alaikum, begitu pula saat pulangnya.
Fajrul memang belum meminta atau melamar, tapi nadanya Pak Kamim sangat memberi lampu hijau. Maka dia tak pernah keberatan putrinya dibawa jalan-jalan oleh Fajrul yang guru agama itu. Pikir Pak Kamim, bersama Fajrul semuanya amamn.
Beberapa hari lalu Fajrul mengajak Fitri jalan-jalan malam hari. Tiba-tiba ada setan lewat. Begitu melintasi lahan sepi dekat kuburan, pikirannya mendadak jadi ngeres. Fajrul mengajak Fitri berhubungan intim bak suami istri. Ternyata si gadis juga tak keberatan. Habis berbuat Fitri mengeluh bahwa terjadi pendarahan. “Biasa, itu berarti benar-benar kamu masih gadis buntelan plastik.” Kata Fajrul menghibur.
Sampai rumah, pendarahan itu semakin hebat, sehingga harus dibawa ke dokter. Usut punya usut, Fitri mengaku bahwa tadi terjadi kecelakaan asmara, Fajrul menggaulinya sebelum waktunya. Tentu saja Pak Kamim berikut jajaranannya terkaget-kaget dan malu. Malam itu juga Fajrul dilaporkan polisi dan ditangkap.
Tapi lama-lama Pak Kamim sadar, jika Fajrul masuk penjara, Fitri bakal nganggur karena sudah cacat dan tak mau lagi cowok lain padanya. Akhirnya, laporan itu dicabut. Fajrul-Fitri siap dinikahkan sebagai suami istri. Toh keduanya sudah sama-sama setuju.
Mumpung masih bulan Sawal, kan bulan baik. (JPNN/Gunarso TS)
Sumber : ttp://poskotanews.com/2016/07/31/gadis-diajak-guru-dekat-pemakaman
http://poskotanews.com/kanal/nah-ini-dia/ (banyak info aneh disini)
SA ini kedapatan berhubungan inti dnegan HA (25) yang mana merupkaan kekasihnya. Warga desa Gapurana, Sumenep, ini diduga melakukan hubungan badan dengan HA yang mana merupakan warga Desa Talango. Kronoliganya bermula pada saat hari Sabtu (23/7/2016) kemarin SA bertemu dengan HA karena tak kuat menahan rindu.
Pada saat pkul 18.30 WIB pun mereka bertemu di jalan PUD Desa gapurana dan kemudian HA in idiajak di tempat sepi, di dekat kuburan Dusun Saroan Laok. Kemudian, SA pun mengajak HA berhubungan intim dan setelah mereka bercinta kemudian meinggalkan lokasi.
Usai pulang, HA pun mengalami pendarahan dan setelah itu dilarikan ke rumah sakit. Dari situlah diketahui oleh pihak keluarga namun urusan ini tak sampai ke kepolisian karena SA mau bertanggung jawab akibat perbuatannya yang telah memerawani HA ini. (Rini Masriyah – Harianindo.com)
Sumber : http://www.harianindo.com
Another Version :
PUNYA calon mantu guru agama, yakinlah Pak Kamim, 50, bahwa putrinya takkan salah pilih. Fajrul, 27, pasti alim dan saleh. Nggak tahunya, Fitri, 25, dipacari baru 6 bulan, pulang-pulang mengalami pendarahan. Katanya baru saja digauli Fajrul di dekat kuburan. Pak Kamim lapor polisi, tapi kemudian berdamai.
Kawinilah lelaki atau perempuan karena agamanya, begitu hadits nabi menggariskan. Tapi di era gombalisasi sekarang ini, orang beragama godaan setannya makin banyak, setannya makin militan. Maka meski beragama dan menjalankan segala syariatnya, banyak pula yang dengan sengaja melanggar hukum-hukum agama tersebut.
Pak Kamim orang Talango, Sumenep, tak mempercayai fenomena seperti itu. Di matanya, orang yang beragama mesti alim, waladun solihun (anak saleh), fiil (kelakuan)-nya pasti terukur. Maka ketika dengar kabar Fitri anak gadisnya pacaran dengan guru madrasah ibtidaiyah (MI) di Sumenep, langsung saja setuju. “Baik di awalnya, pasti baik pula di akhirnya nanti,” begitu kata Pak Kamim menyemangati putrinya.
Fajrul sendiri memang sosok anak muda yang santun, tidak permah gebrak meja, maka cocok nyalon gubernur DKI. Tapi Fajrul yang satu ini tak pernah berpikir macem-macem. Boro-boro nyalon kepala daerah, jadi guru MI saja statusnya masih honorer, belum digaji tetap. Honor yang diterima sangat tergantung dengan berapa kali dia mengajar dalam seminggunya.
Dari sela-sela kesibukan mengajar Fajrul kenalan dengan Fitri, anak gadis Pak Kamim. Rupanya sama-sama cocok, sehingga Fitri tak keberatan nantinya Fajrul jadi bapaknya anak-anak. Beberapa bulan kenal langsung diperkenalkan kepada orangtuanya. Wah, Pak Kamim sangat senang dengan penampilan Fajrul. Anaknya santun, datang menyapa dengan asalamu’alaikum, begitu pula saat pulangnya.
Fajrul memang belum meminta atau melamar, tapi nadanya Pak Kamim sangat memberi lampu hijau. Maka dia tak pernah keberatan putrinya dibawa jalan-jalan oleh Fajrul yang guru agama itu. Pikir Pak Kamim, bersama Fajrul semuanya amamn.
Beberapa hari lalu Fajrul mengajak Fitri jalan-jalan malam hari. Tiba-tiba ada setan lewat. Begitu melintasi lahan sepi dekat kuburan, pikirannya mendadak jadi ngeres. Fajrul mengajak Fitri berhubungan intim bak suami istri. Ternyata si gadis juga tak keberatan. Habis berbuat Fitri mengeluh bahwa terjadi pendarahan. “Biasa, itu berarti benar-benar kamu masih gadis buntelan plastik.” Kata Fajrul menghibur.
Sampai rumah, pendarahan itu semakin hebat, sehingga harus dibawa ke dokter. Usut punya usut, Fitri mengaku bahwa tadi terjadi kecelakaan asmara, Fajrul menggaulinya sebelum waktunya. Tentu saja Pak Kamim berikut jajaranannya terkaget-kaget dan malu. Malam itu juga Fajrul dilaporkan polisi dan ditangkap.
Tapi lama-lama Pak Kamim sadar, jika Fajrul masuk penjara, Fitri bakal nganggur karena sudah cacat dan tak mau lagi cowok lain padanya. Akhirnya, laporan itu dicabut. Fajrul-Fitri siap dinikahkan sebagai suami istri. Toh keduanya sudah sama-sama setuju.
Mumpung masih bulan Sawal, kan bulan baik. (JPNN/Gunarso TS)
Sumber : ttp://poskotanews.com/2016/07/31/gadis-diajak-guru-dekat-pemakaman
http://poskotanews.com/kanal/nah-ini-dia/ (banyak info aneh disini)
1 comments:
Mungkin Kualat Ustad Itu, berhubungan intim didekat kuburan, makanya kekasih hatinya terjadi pendarahan. ada ada saja...
EmoticonEmoticon