Oknum Kades Melakukan Mesum Dengan Janda

Sejumlah oknum kades di Bengkulu Selatan menjadi sorotan publik akhir-akhir ini.  Selain banyak dilaporkan warga karena tidak profesional mengelola dana DD dan ADD, oknum kades di BS ini juga mulai suka main perempuan.

Oknum kepala desa di Kabupaten Bengkulu Selatan saat diamankan bersama janda di Mapolres BS. Foto ASRI/BE

Jika sebelumnya Kades Padang Serasan Kecamatan Pino Raya dipergoki selingkuh dengan istri orang, terbaru ada oknum kades di Kecamatan Kedurang yang digerebek warga karena bersama janda di dalam kamar lebih kurang 3 jam.

Tingkah para oknum kades ini ternyata membuat Bupati Bengkulu Selatan, H Dirwan Mahmud SH sangat gerah. Atas dugaan perbuatan amoral oknum kades ini, Dirwan menyatakan akan memberikan sanksi tegas, dan bila terbukti, oknum kades itu bisa dipecat dari jabatannya.

“Kalau terbukti mesum, berarti kades sudah melanggar sumpah jabatan, sehingga saya pastikan kades tersebut akan saya pecat,” katanya dengan nada geram seperti diberitakan Bengkulu Ekspress (Jawa Pos Group) hari ini (3/8).

Dengan adanya oknum kades digerebek massa, Senin (1/8) pukul 17.00 WIB di jalan Merpati Nomor 32 RT 14 Kelurahan Ibul, Kota Manna, Bupati langsung perintahkan inspektorat turun ke lapangan untuk memastikan kebenarannya.

Sebab jika kades terbukti selingkuh apa lagi sudah berbuat mesum, maka dirinya tidak akan memberikan maaf. Sebab perselingkuhan dan mesum sudah melanggar sumpah jabatan.

“Saya minta inspektorat segera tindaklanjuti, jika terbukti saya akan langsung pecat,” tandas Bupati.

Sekedar mengingatkan, Senin (1/8) sekitar pukul 17.00 WIB Re (40) salah satu kades di Kecamatan Kedurang dan Me (26) janda warga asal Desa Air Umban, Pino yang diduga mesum digerebek warga.

Saat digerebek, sang janda sempat mengaku suami istri. Sementara sang kades membantahnya.

Meskipun polisi sempat mengamankan sang kades dan janda itu, malamnya pasangan bukan muhrim tersebut dilepas.

KBO Reskrim, Ipda R Ginting mengaku pasangan itu dilepas, sebab tidak ada yang merasa dirugikan akibat perbuatan mereka.

“Pasangan itu kami lepas, karena tidak ada yang melapor sebagai korban, bahkan saat pulang sang kades dijemput istrinya,” ujar Ginting.(369/ray/jpnn)

Sumber : http://rimanews.com/

SPA Dijadikan Tempat Mesum, Polisi Temukan Kondom dan Testpack

Spa Edelwis sebagai tempat terapis di Kawasan Ruko Grand Galaksi, Bekasi Selatan dirazia petugas Polsek Bekasi Selatan pagi tadi. Hasilnya, polisi berhasil mengamankan puluhan kondom dan alat tes kehamilan.


Kanit Binmas Polsek Bekasi Selatan, Iptu Puji Astuti mengatakan, razia ini berkat hasil laporan dari masyarakat. Dalam laporan itu disebutkan Spa tersebut sering dijadikan lokasi mesum. “Kami akhirnya langsung cek ke lokasi,” kata dia, Rabu (3/08/2016).

Ketika melakukan penyisiran di dalam Spa, kata Puji, petugas menemukan puluhan alat kontrasepsi jenis kondom dan alat tes kehamilan di dalam loker milik karyawan. “Kami akan periksa semua isi dalam Spa. Agar semuanya bisa jelas, apakah memang lokasi ini sering dijadikan tempat prostitusi,” imbuhnya.

Sayangnya, tak ada satupun karyawan Spa Edelwis yang mau berkomentar terkait penggerebekan tersebut. Kini, kasus operasi termasuk temuannya masih dalam pemerikasaan kepolisian. Termasuk pemilik Spa akan dimintai keterangan.

Perlu diketahui, bangunan Ruko tersebut terdiri dari empat lantai. Lantai dasar digunakan untuk bar, lantai dua dan tiga tempat message, dan lantai empat untuk ruang ganti para terapis. Adapun di setiap kamar message terdapat kamar mandi. (putra mahesa)

Sumber : http://rimanews.com/

Anak SMP Sering Keluar Masuk Hotel, Ngapain?

Undercover Story
Keberadaan Hotel Sentul 8 yang terletak dikawasan industri Sentul, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, ditengarai menjadi ajang “esek-esek” bagi kalangan berduit, kini menjadi sorotan. Menjadi miris jika para hidung belang yang bertamu ke hotel tersebut membawa pasangannya anak yang masih dibawah umur.


Dari beberapa sumber, diketahui anak dibawah umur ini masih duduk dibangku SMP. Salah satunya, anak berinisial DNA ini masih duduk di kelas 9 C di salah satu SMP Negeri di Kota Bogor. Ia bersama pasangannya yang usianya jauh lebih tua, mengakui melakukan hubungan layaknya suami istri didalam kamar Hotel Sentul 8. “Saya hanya diajak, udahnya saya dikasih uang Rp.500 ribu,” tutur DNA, belum lama ini.

Selain DNA, ada juga Mawar (bukan nama sebenarnya-red), warga Tanah Baru Kota Bogor ini juga masih mengenyam bangku sekolah si salah satu SMP, bahkan Mawar usinya lebih muda daripada DNA. Ia mengaku melakukan hubungan intim dengan pria hidung belang yang juga merupakan salah satu staf di kantor Wasbangkim Kota Bogor.

Selain DNA dan Mawar, masih banyak pasangan mesum lainnya yang kerap “berselancar kenikmatan dunia” disejumlah kamar yang disediakan oleh Hotel Sentul 8 dengan dijaga ketat para security. “Aman kalu di sana (Sentul 8-red) mas, begitu kita masuk langsung ditutup rapat, penjagaannya sangat ketat, tidak sembarang orang atau tamu bisa masuk,” tutur salah satu pelanggan Hotel tersebut yang enggan disebutkan identitasnya.

Sementara itu, Manager Hotel Sentul 8 Aan saat dikonfirmasi melalui selulernya dirinya mengelak, menurutnya, sejauh ini management tidak pernah menerima tamu-tamu yang dimaksud. “Apalagi dengan sistem operasional yang baru dimana pembayaran harus dilakukan di reception tamu-tamu hotel jadi lebih terkontrol, jadi kalau sampai ada anak-anak tersebut (dibawah umur-red) pasti kami manajemen dengan mudah mengetahui. Sejauh ini juga belum ada pak,” jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, masih menjamurnya tempat prostitusi yang juga dibekingi oknum pemerintahan, Bupati Bogor Nurhayanti beranji akan terus mengoptimalkan pemberantasan praktek yang melanggar norma agama tersebut.

Nurhayanti menekankan agar program Nobat dijalankan di semua wilayah Bumi Tegar Beriman. “Nobat merupakan Ijtima dari para ulama di Kabupaten Bogor. Oleh sebab itu, Pemerintah Daerah melalui surat perintah yang saya keluarkan sudah menjalankannya dengan merobohkan bangunan di Limusnunggal Cileungsi dan di daerah Jampang Kemang.

Kedepan saya akan mengeluarkan surat perintah untuk membongkar tempat prostitusi wilayah lainnya,” ujar Bupati Bogor saat menghadiri Majelis Ta’lim Keliling belum lama ini.

Nurhayanti mengintruksikan kepada Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang merupakan garda terdepan dalam penegakan Peraturan Daerah untuk terus melakukan pengawasan, dari desa sampai kecamatan.

“Jangan sampai masyarakat resah akan keberadaan tempat maksiat dan PSK tersebut dan membuat citra Kabupaten Bogor menjadi jelek,” tegas perempuan akrab disapa Yanti ini.

Ia menekankan, agar semua untuk pelaksana pemerintahan tidak main-main untuk menindaktegas semua tempat yang menjadi praktek prostirusi tersebut.

“Saya meminta Satpol PP Kabupaten Bogor dan juga kepala desa melakukan langkah-langkah agar tempat praktek prostitusi tidak tumbuh kembang, bahkan kalau perlu lelaki hidung belangnya pun bisa di beri pelajaran. Masyarakat sudah resah akan keberadaan tempat dan keberadaan PSK tersebut,” katanya. (di/ful)

Sumber : http://bogoronline.com/

Gadis Berhijab Hampir Diperkosa Pelajar SMK Dikamar Mandi Warnet

HL (21), seorang gadis penjaga warnet, nyaris jadi korban perkosaan yang dilakukan seorang siswa SMK di Kota Bogor. Korban yang bekerja di Jalan Raya Kebon Pedes, Kecamatan Tanahsareal, Kota Bogor, Jawa Barat berhasil melawan saat pelaku berusaha melucuti pakaiannya di kamar mandi warnet.


Kejadian yang menimpa HL terjadi Senin (1/8) kemarin sekitar pukul 15.30 WIB. Pelaku berinisial IL (17) kabur saat korban menjerit dan minta tolong warga. Kasus percobaan perkosaan itu dilaporkan korban ke Polres Bogor Kota.

Saat ini HL sedang menjalani pemeriksaan di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Bogor Kota. HL menjelaskan, kejadian yang menimpanya terjadi saat dia sedang menjaga warnet. Kemudian wanita yang mengenakan jilbab itu ke kamar mandi di belakang warnet untuk buang air kecil.

Rupanya IL yang sejak siang berada di warnet terus memperhatikan HL.

“Saya enggak sadar kalau dia membuntuti saya ke kamar mandi,” ujarnya, Selasa (2/8).

Persis di depan pintu kamar mandi, korban dibekap dan lehernya dipukul. Serangan tiba-tiba membuat tubuh gadis itu limbung dan terjatuh. Saat itulah, IL mengancam korban sambil berusaha melucuti pakaian korban.

HL melakukan perlawanan dengan menendang tubuh pelaku hingga terjatuh. “Saya lari sambil teriak minta tolong sehingga didengar warga,” katanya.

Mengetahui banyak warga datang, siswa SMK swasta itu kabur.

“Pelaku memang sering bermain di warnet sini dia tinggalnya juga engggak jauh dari sini,” kata wanita berwajah cantik ini.

Kasus itu saat ini masih dalam penyelidikan Unit PPA Satreskrim Polres Bogor Kota.

Sumber : http://kriminalitas.com/

Seorang Anak Diperkosa Ayahnya Sebanyak 14 Kali Selama Setahun

Ilustrasi

Entah apa sebenarnya yang ada di pikiran AB (52), tega memperkosa anak kandungnya berusia 15 tahun, selama satu tahun.

Dari penyelidikan polisi dan keterangan korban, terungkap selama satu tahun itu, tersangka AB sudah memperkosa anaknya sebanyak 28 kali, terhitung sejak Juli 2015.

“Korban memberi tanda coretan pada setiap tanggal pelaku melakukan aksi bejatnya itu,” kata Wakapolresta Pontianak, AKBP Veris Septiansyah, Selasa (2/8).

Perbuatan pertama kali dilakukan tersangka tepat setahun lalu yakni pada bulan Juli 2015. Selama tahun 2015, tersangka telah menyetubuhi anaknya sebanyak 14 kali, dan sampai Juli  2016, tersangka sudah memperkosa anaknya 14 kali.

Perbuatan AB terungkap setelah korban menceritakan perbuatan ayah kandungnya kepada ibunya. Tersangka AB akhirny diringkus polisi setelah menerima laporan pengaduan ibu korban, Minggu (31/7).

AB dibekuk saat berada di rumah mereka kawasan Kelurahan Parit Mayor, Pontianak Timur, Kalimantan Barat.

“Setiap melakukan aksinya, pelaku selalu menunggu istrinya tidak berada di rumah. Atau saat rumah dalam keadaan kosong, tidak ada orang selain korban,” jelas Veris.

Bersamaan dengan ditangkapnya AB, kepolisian juga turut mengamankan sejumlah barang bukti, yakni berupa kalender, satu kasur, celana dalam, celana panjang, baju kaos, sabun mandi, pakaian dalam korban, baju kaos tersangka  saat kejadian,  akta dan buku nikah serta kartu keluarga.

“Dokumen itu untuk memperkuat hubungan (ayah dan anak) kandung,” ucap Veris.

Sumber : http://kriminalitas.com/
Diberdayakan oleh Blogger.

Kategori

Kategori